Peta merupakan media yang sangat penting untuk mengetahui lokasi hingga jarak antar wilayah. Dengan adanya peta, terutama peta administrasi suatu wilayah, maka akan memudahkan warga wilayah tersebut untuk menggambarkan posisi dan luasan wilayah mereka. Lebih lanjut, pemerintah daerah dengan membaca peta dapat merencanakan pengembangan wilayah guna memaksimalkan potensi. Daerah yang dijadikan studi kasus yaitu Kecamatan Alang-alang Lebar, Sumatera Selatan dengan luas wilayah 34, 58 km2. Hal ini ditinjau secara administrasi merupakan pintu gerbang jalur lintas menuju dan atau keluar dari Kota Palembang. Dengan demikian maka Kecamatan Alang-alang Lebar merupakan wilayah yang dinamis sebagai roda administrasi dan perekonomian Kota Palembang. Metode yang diterapkan adalah observasi dan visualisasi data. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data koordinat pada fasilitas umum di kecamatan tersebut lalu dilakukan penggambaran (visualisasi data) yaitu plotting lokasi fasilitas umum untuk kemudian diwujudkan dalam Peta Administrasi. Kecamatan Alang-Alang Lebar ini memiliki 21 fasilitas umum yang terdiri dari layanan kesehatan, sekolah, pusat perdagangan, tempat ibadah, perkantoran, rumah makan, bank, layanan transportasi dan stasiun pengisian bahan bakar umum.