Banyak orang berlatih olahraga tenis meja, dengan manual seperti berlatih bersama satu lawan satu. Metode ini dibilang kurang efektif karena menguras tenaga seorang pelatih yang melatih pemainnya, juga pukulan dari pelatih tenis meja akan menurun akurasinya jika sedang melatih dalam jangka waktu yang panjang. Cabang tenis meja yang dinaungi oleh PTMSI Kabupaten Blora masih mempunyai beberapa permasalahan diantaranya dalam sarana dan prasarana tentang pelatihan atlet secara mandiri menggunakan media robot pelontar bola tenis meja, serta cara pembuatan robot pelontar bola yang membutuhkan biaya yang kecil. Solusi masalah yang pertama dilakukan pembuatan robot pelontar bola tenis meja yang sederhana dengan biaya yang minimal dibawah 1, 5 juta, untuk solusi yang kedua diadakan pelatihan pembuatan robot pelontar bola. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam mengefisiensikan latihan tenis meja dapat menggunakan alat bantu seperti halnya robot pelontar bola tenis meja, untuk membuat robot yang dapat menghasilkan kecepatan dan spin tembakan yang dapat diatur memiliki beberapah langkah prosedural untuk mencapai hasil yang diinginkan seperti proses mencari informasi yang dibutuhkan, uji coba, dan implementasi. Hasil yang diharapkan untuk dicapai adalah dapat menghasilkan robot pelontar bola tenis meja dengan kecepatan, periode, dan spin tembakannya dapat diatur melalui potensiometer. jenis spin yang dihasilkan ada dua yaitu topspin dan backspin, serta dapat melontarkan 30-80 bola/menit.