Kematian menjadi salah satu perhatian manusia sejak zaman kuno. Perlakuan terhadap orang mati telah menciptakan bangunan megah seperti piramida di Mesir hingga yang sederhana seperti adanya batu nisan untuk menandai sebuah kuburan. Dalam tradisi megalitik, menhir digunakan sebagai kultus leluhur, tapi sekarang menhir telah berkembang menjadi batu nisan, juga digunakan di masyarakat pedesaan seperti di Lebong. Animisme yang sudah ada sejak zaman prasejarah masih berlanjut hari ini. Gejala sosial unik dalam masyarakat Lebong terlihat pada fenomena kepercayaan mereka terhadap makam. Saat ini mayoritas masyarakat Lebong beragama Islam, namun dalam praktek kegiatan sosial seharihari banyak aspek yang membuktikan bahwa kepercayaan mereka bercampur dengan kepercayaan lain khususnya animisme. Tulisan ini membahas tentang batu tegak yang dipercaya oleh masyarakat Lebong saat ini, sebagai makam yang memiliki kekuatan magis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari mereka. Masyarakat Lebong saat ini identik dengan tradisi Melayu yang kuat dengan unsur Islam. Hal tersebut tentu saja membuat kajian ini menarik untuk dibahas, karena anggapan tersebut menjelaskan bagaimana fenomena sinkretisme terjadi dalam kehidupan sosial mereka.