Tulisan ini menjelaskan pendekatan sosiologi hukum dalam menjelaskan dan memahami Konflik agraria. Pendekatan sosiologi hukum ini dipakai karena pendekatan hukum normatif, legalististikpositivistik yang selama ini digunakan tidak cukup mampu menjelaskan dan bahkan memberikan solusi terhadap konflik agraria yang terus berlarut-larut dan bersifat menahun. Konflik agraria, tak sekedar persoalan hukum positif semata, tapi yang lebih suabtansial ia adalah persoalan yang kompleks, yang terkait dengan persoalan sosial lainnya seperti hukum, ekonomi dan budaya. Pendekatan sosiologi hukum digunakan untuk memahami konflik agraria, khususnya di tanah Bongkoran Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, agar dapat memahami persoalan konflik agraria lebih utuh dan karenanya dapat dicarikan jalan penyelesaian yang lebih berkeadilan bagi masyarakat.