Penerapan Media Balok Pecahan Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

YS Wahyuni, H Handayani… - Sebelas April …, 2022 - ejournal.unsap.ac.id
YS Wahyuni, H Handayani, DM Budiman
Sebelas April Elementary Education, 2022ejournal.unsap.ac.id
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan kemampuan pemecahan
masalah matematika dalam materi pecahan di kelas IV SDN Lemahputih III Kecamatan
Lemahsugih Kabupaten Majalengka tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, serta penyampaian materi yang
kurang menarik minat karena tidak dibantu dengan media pembelajaran. Oleh karena itu,
penulis menggunakan media balok pecahan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan …
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah matematika dalam materi pecahan di kelas IV SDN Lemahputih III Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, serta penyampaian materi yang kurang menarik minat karena tidak dibantu dengan media pembelajaran. Oleh karena itu, penulis menggunakan media balok pecahan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan desain penelitian yang mengacu pada modifikasi model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart yang memiliki tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penulis dalam penelitian ini menggunakan instrument test dan lembar observasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Lemahputih III tahun pelajaran 2020/2021sebanyak 26 orang siswa. Hasil analisis data dari penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus menunjukan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Pada siklus I rata-rata siswa tidak memusatkan perhatian pada pembelajaran, sehingga hanya memperoleh presentase sebesar 73%. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 93%. karena siswa dapat mengoptimalkan kegiatan fisik, mental, intelektual, saat pembelajaran. Aktivitas gurupun meningkat dari siklus I sebesar 88% pada siklus II menjadi 96%. Adapun hasil kemampuan pemecahan masalah matematika data awalnya adalah 34%, meningkat pada siklus I menjadi 62%, karena siswa mampu memahami materi pecahan namun masih banyak siswa yang belum bisa memecahkan soal. Pada siklus II naik menjadi 100%, rata-rata seluruh siswa mampu memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu media balok pecahan dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika, khususnya materi pecahan senilai.
ejournal.unsap.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果