Masa emerging adulthood adalah masa yang transisi remaja menuju dewasa yang umum terjadi pada rentang usi 18-25 tahun. Pada masa transisi ini, tugas perkembangan menjadi lebih kompleks karena adanya tuntutan tanggung jawab yang lebih besar seperti pendidikan, pernikahan, pekerjaan, dan sebagainya. Ekspektasi sosial dan pribadi memberikan tekanan pada individu emerging adulthood. Jika seseorang tidak dapat memenuhi ekspektasi orang lain dan memiliki perfeksionisme maladaptif, individu tersebut cenderung mengalami kecemasan, termasuk ketakutan menerima evaluasi negatif (fear of negative evaluation). Ketakutan evaluasi negatif dapat mengindikasikan adanya penerimaan diri yang rendah. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan antara penerimaan diri dan fear of negative evaluation pada emerging adulthood. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain korelasional. Partisipan dipilih melalui purposive sampling dengan kriteria berumur 18 hingga 25 tahun serta berkewarganegaraan Indonesia. Partisipan yang berpartisipasi pada penelitian ini berjumlah 182 orang. Pengukuran kedua variabel dalam penelitian ini menggunakan instrumen Brief-Fear of Negative Evaluation II (BFNE-II) dan sub-skala penerimaan diri dari Psychological Well-being. Analisis uji hipotesis menggunakan uji korelasi non-parametrik, yaitu uji Spearman Rho. Temuan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara penerimaan diri dengan ketakutan akan evaluasi negatif pada emerging adulthood di Indonesia, dengan nilai signifikansi sebesar, 000 dan sifat hubungan yang negatif (-0.184). Hal ini dapat menjadi gambaran mengenai hubungan antara kedua variabel tersebut.