Generasi sekarang cenderung mulai banyak mengalami kesulitan emosional seperti mudah merasa kesepian dan pemurung, mudah cemas, mudah bertindak agresif, serta kurang menghargai sopan santun. Kecerdasan atau angka IQ yang tinggi bukan merupakan satu-satunya jaminan kesuksesan seorang anak di masa depan. Ada faktor lain yang saat ini cukup popular yaitu kecerdasan emosional. Pentingnya kecerdasan ini karena banyak dijumpai anak-anak yang cerdas di Vihara begitu cermelang prestasinya, namun tidak dapat mengelola emosinya seperti mudah marah, mudah putus asa atau angkuh dan sombong. Sehingga prestasi yang telah diraih itu tidak banyak bermanfaat bagi dirinya Penelitian kuantitatif ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Subjek penelitian ialah Pada Pemuda Buddhis Vihara Dhyana Maitreya Medan yang terdiri dari 30 Pemuda Vihara. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala likert. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis data dengan rumus regresi linear sederhana diperoleh besarnya adalah Kecerdasan Emosional berpengaruh signifikan sebesar 71,3% terhadap Motivasi Belajar Bimbingan Dharma Pada Pemuda Buddhis, sedangkan 28,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Kecerdasan emosional mempengaruhi terjadinya Motivasi Belajar Bimbingan Dharma Pemuda Vihara, hal ini dikarenakan EQ berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam mengenali dan mengelola emosi, baik diri sendiri maupun orang lain serta mampu memotivasi dan membina hubungan dengan orang lain sehingga perilaku ini dapat secara sadar mempengaruhi kegiatan jasmani dan batin.
journal.stab-bodhidharma.ac.id