Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar membuat antibodi untuk mencegah penyakit tertentu. Pelaksanaan imunisasi campak pada bayi dan anak tidak hanya memberi pencegahan ter hadap penyakit tertentu pada anak tersebut, tetapi juga memberikan dampak yang lebih luas karena dapat mencegah penularan penyakit untuk anak yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode leaflet terhadap pengetahuan kader posyandu tentang imunisasi MR booster. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif termasuk penelitian quasi eksperimen dengan desain one group pre test-post test without control design. Populasi penelitian ini adalah kader Posyandu Abadi di Gonilan Karanganyar. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh karena keseluruhan kader digunakan sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 11 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan untuk analisis bivariat menggunakan uji paired sample t-test. Hasil dan Pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur kader posyandu adalah 36, 09 tahun dengan masyoritas mempunyai tingkat pendidikan SMA sebanyak 8 orang (72, 7%) dan mayoritas adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 8 orang (72, 7%). Mayoritas responden yaitu sebanyak 10 responden (90, 9%) mempunyai pengetahuan yang kurang tentang imunisasi MR Booster sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Mayoritas responden yaitu sebanyak 7 responden (63, 6%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang imunisasi MR Booster setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil uji paired samplet-test menunjukkan bahwa pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode leaflet terhadap pengetahuan kader Posyandu tentang Imunisasi MR Booster.