Kondisi permukiman di seluruh pesisir Indonesia saat ini tergolong kumuh atau kurang mendapatkan perhatian. Salah satunya permukiman kumuh di kawasan pesisir Kota Semarang yang sudah berlangsung lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekumuhan kawasan permukiman Tambak Mulyo dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkannya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengkajian data sekunder, observasi, dan wawancara singkat. Metode penilaian tingkat kumuh kawasan permukiman dilakukan dengan sistem penilaian dengan skala tertentu terhadap indikator kondisi bangunan dan ketersediaan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh wilayah RW di Tambak Mulyo memiliki tingkat kekumuhan yang tergolong sedang (skala 37–53). Faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan permukiman kumuh di Tambak Mulyo yaitu jarak kedekatan dengan pusat kota, kemampuan ekonomi masyarakat rendah, pola perilaku masyarakat tidak sadar terhadap lingkungan, kurangnya perhatian dari pemerintah dalam hal penyediaan prasarana pendukung, serta adanya ancaman banjir rob dan penurunan tanah.