Kata kunci minat baca kemampuan membaca permulaan media buku cerita binatang media permainan bahasa. Membaca permulaan merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar sebagaimana diamanatkan dalam KTSP 2006 kompetensi dasar Bahasa Indonesia kelas II khususnya membaca. Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui bahwa sebagian besar nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Jombang rendah. Dari 27 siswa 15 siswa memperoleh nilai membaca permulaan di bawah KKM (70). Penyebab kurangnya kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SD Plus adalah (1) penggunaan buku teks/LKS sebagai bahan pembelajaran (2) penggunaan media yang kurang variatif dan (3) guru kurang mampu menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Untuk mengatasi masalah tersebut media yang efektif untuk meningkatkan proses dan hasil kemampuan membaca permulaan adalah media buku cerita binatang (BCB) dan permainan bahasa (PB). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini meliputi (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan dan pengamatan dan (3) refleksi. Data penelitian ini terdiri dari data proses pembelajaran membaca permulaan dan data hasil kemampuan membaca permulaan. Data proses diperoleh dari minat membaca BCB dan aktivitas belajar siswa. Data hasil diperoleh dari tes membaca siswa. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti dibantu guru kolaborator dengan menggunakan pedoman observasi pedoman wawancara catatan lapangan jurnal baca/kartu kontrol dokumentasi dan rubrik penilaian membaca permulaan. Tahap yang dilaksanakan pada pembelajaran membaca permulaan melalui media BCB dan PB yaitu tahap pendahuluan tahap inti dan tahap penutup. Tahap pendahuluan meliputi kegiatan (1) ice breaking (2) penunjukan/pemajanan media BCB (3) kegiatan tanya-jawab mengenai binatang peliharaan dan (4) mengidentifikasi judul dan nama pengarang BCB. Tahap inti meliputi kegiatan (1) mendengarkan pembacaan BCB secara klasikal (2) menirukan pengucapan kata dan kalimat yang terdapat pada BCB (3) menyimak petunjuk dan arahan tentang gambar kata dan kalimat serta isi cerita BCB (4) membaca BCB di depan kelas (5) pembagian kelompok (6) penjelasan tentang peraturan PB (7) pemberian contoh cara melaksanakan PB (8) pelaksanaan PB (5) pembacaan hasil PB oleh kelompok dan (6) pengembalian media ke tempat yang disediakan. Tahap penutup meliputi kegiatan (1) pemberian reward dan pujian (2) penyampaian kesan terhadap pembelajaran membaca permulaan (3) penyimpulan materi dan (4) pemberian motivasi untuk meminjam dan membaca BCB. Pada masing-masing tahap baik siklus I maupun siklus II terlihat jelas bahwa respon antusiasme keaktifan dan kerjasama siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terbukti aspek respon Siklus I kualifikasi sangat baik dan baik mencapai 63% kualifikasi cukup dan kurang mencapai 37% Siklus II kualifikasi sangat baik dan baik mengalami peningkatan mencapai 96 3% dan kualifikasi cukup 3 7%. Aspek antusiasme kualifikasi sangat baik dan baik mencapai 52% kualifikasi cukup dan kurang mencapai 48% Siklus II kualifikasi sangat baik dan baik mengalami peningkatan mencapai 85% dan kualifikasi cukup 15%. Aspek keaktifan kualifikasi sangat baik dan baik mencapai 26% kualifikasi cukup dan kurang mencapai 74% Siklus II kualifikasi sangat baik dan baik …