Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap perubahan pola konsumsi pangan lokal ke pangan beras di Papua Barat. Pangan lokal yang awalnya adalah pangan pokok telah menjadi pangan subtitusi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi pada responden. Sementara data sekunder diperoleh melalui referensi dan data dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan terjadi pergeseran konsumsi masyarakat secara masif pada perubahan pola konsumsi pangan sagu dan lokal ubi menjadi pangan beras di Papua Barat. Sebagian besar rumah tangga lebih memilih mengkonsumsi pangan beras, karena mudah didapatkan, harga terjangkau, mudah diolah dan rasannya yang enak. Perubahan pola konsumsi ini mengakibatkan tingkat kesukaan konsumsi pangan lokal sagu dan ubi menurun, ketersediaannya pun berkurang, sehingga harga sagu dan ubi menjadi mahal. Saran yang dapat disampaikan sebagai masukan pemerintah agar menyusun aturan terkait program kedaulatan pangan khususnya pangan lokal sagu dan ubi, program subsidi pangan yang berbasis pangan lokal seperti sagu, punyuluhan mengenai penganekaragaman konsumsi pangan yang bergizi dan seimbang terutama dalam memanfaatkan potensi pangan lokal.