Industri Crude Palm Oil (CPO) saat ini telah menjadi industri pertanian yang paling besar di Indonesia, dengan produksi CPO mencapai 25 juta ton per tahun dan luas area perkebunan kelapa sawit mencapai 9 juta hektar. Besarnya produksi yang dihasilkan, tentunya juga dapat menimbulkan emisi sebagai dampak samping dari proses produksi dan akan timbul efek secara tidak langsung terhadap lingkungan berupa dampak. Studi ini bertujuan untuk menganalisis potensi dampak lingkungan yang timbul dari proses produksi CPO yang ada di wilayah Provinsi Jambi, Kab. Merangin, Desa Jelatang dengan mengembangkan model Life Cycle Aseessment (LCA) berdasarkan sistem produksi yang ada disana. Setelah diketahui dampak yang timbul, disusun upaya pengendalian dampak yang dapat dilakukan oleh Perusahaan. Studi ini memiliki system boundary yaitu cradle-to-gate. Untuk mengidentifikasi dampak lingkungan yang timbul disana, digunakan metode LCA yang dibantu dengan software SimaPro v. 7.1 dan metodologi eco-indocator 99. Berdasarkan studi ini impact yang dihasilkan yang paling besar baik itu dari aktivitas perkebunan dan industri adalah climate change, berasal dari penggunaan pupuk dari aktivitas perkebunan yang menghasilkan emisi N2O ditambah dengan palm oil mill effluent (POME) yang menghasilkan gas metana. Terdapat 2 skenario teknologi bersih yang diusulkan agar dapat mengurangi dampak yang ada yaitu (1) pengolahan biogas dari POME dan (2) pengolahan bioetanol dari empty fruit bunch (EFB).