Matematika merupakan pelajaran yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, Matematika adalah cara yang bagus untuk memperkuat kemampuan analitis. Namun, banyak anak yang menghindari pelajaran matematika mereka merasa pelajaran matematika itu susah sehingga menyebabkan mereka kekurangan kemampuan berpikir kritis. Para peneliti ingin melihat apakah ada perubahan kepercayaan siswa dalam keterampilan berpikir kritis mereka setelah menggunakan pendekatan berbasis masalah. Semua siswa kelas tujuh MTs Al-Ikhsan Betung berpartisipasi dalam penelitian ini, yang menggunakan metode kuasi-eksperimental. Sebuah post-test only control group design diterapkan untuk analisis ini. Dengan teknik Cluster random diperoleh kelas VII. 1 dan VII. 2 sebagai sampel. Penilaian dan survei digunakan masing-masing untuk mengevaluasi keterampilan berpikir kritis dan kepercayaan diri siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis varians dua arah. Berdasarkan data tersebut, ada tiga kesimpulan: 1) model Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan tersebut; 2) terdapat perbedaan kemampuan tersebut berdasarkan efikasi diri (tinggi, sedang, dan rendah); dan 3) tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan efikasi diri terhadap kemampuan tersebut.