Perawatan dan perbaikan motor diesel penggerak kapal merupakan salah satu kegiatan rutin permesinan yang dilakukan untuk kelancaran dan keselamatan kapal dalam pelayaran, bilamana permesinan tersebut tidak mengalami kerusakan. Kerusakan mesin penggerak kapal ikan dikabupaten sinjai pada umumnya menggunakan mesin mobil jenis itshubishi yang layaknya digunakan didarat. Namun karna harga lebih murah jika dibandingkan dengan mesin khusus penggunaan dilaut (marine use), sehingga sangat rentan terhadap kerusakan komponen mesin akibat sistem pendingin dan pelumasan yang kurang sempurna, maka untuk mencegah kerusakan yang mungkin terjadi dibutuhkan perawatan rutin dan terjadwal. Berdasarkan data dan informasi diatas menunjukan bahwa jenis kerusakan pada mesin non marine terjadi karna beralih fungsi dari darat kelaut kenyataan ini, maka penulis tertarik meneliti berbagai kerusakan pada penggunaan mesin penggerak kapal ikan.Keandalan didefenisikan sebagai probabilitas dari suatu item untuk dapat melaksanakan fungsi yang telah diterapkan, pada kondisi pengoperasian dan lingkungan tertentu untuk periode waktu yang ditentukan. Dari metode ini kita dapat mengetahui bahwa kerusakan dari komponen sistem pendingin yang terdiri dari radiator, tutup radiator, kipas radiator pompa air, thermostat, upper hose lower hose, water temperatur sensor, resevoir tank, water dan water jacket itu memiliki interval waktu kerusakan sekitar 5 tahun dan dilakukan perbaikan kembali setelah kerusakan memelukan interval waktu sekitar 10 tahun, Sedangkan pada metode kuantitatif ini dilakukan metode perhitungan nilai RBD (Reliability block diagram) yaitu untuk mengetahui besarnya nilai keandalan sistem pendingin secara keseluruhan dan digambarkan Reliability block diagram yaitu dalam bentuk seri dan paralel. Kata kunci : Mesin, Keandalan, Kapal Ikan, Perawatan, Sistem Pendingin