[PDF][PDF] Spatial temporal analysis of urban heat hazard on education Area (University of Indonesia)

A Wibowo, JM Semedi, KO Salleh - The Indonesian Journal of …, 2017 - academia.edu
The Indonesian Journal of Geography, 2017academia.edu
As education area, campus or university is full with various activities which have an impact
on the existence of land-use or land-cover. The variation of activities dynamically change the
shape of land-use or land-cover within the campus area, thus also create variations in Land
Surface Temperature (LST). The LST are impacting the coziness of human activity especially
when reaches more than 30 oC. This study used the term Urban Heat Signature (UHS) to
explain LST in different land-use or land-cover types. The objective of this study is to …
Abstrak
Sebagai kawasan pendidikan, kampus atau universitas memiliki berbagai jenis aktivitasi yang mungkin berdampak pada keberadaan penggunaan atau tutupan lahan. Variasi dari aktivitas tersebut secara dinamis dapat merubah bentuk dari penggunaan atau tutupan lahan di dalam kawasan kampus, yang secara langsung juga dapat berdampak pada variasi Suhu Permukaan Tanah (SPT). SPT akan berdampak pada kenyamanan aktivitas manusia terutama pada saat suhu mencapai lebih dari 30 oC. Istilah Urban Heat Signature (UHS) digunakan dalam studi ini untuk menjelaskan perbedaan SPT pada jenis penggunaan atau tutupan lahan yang berbeda. Tujuan dari studi adalah untuk memeriksa UHS yang dikategorikan sebagai Bahaya Panas Perkotaan atau Urban Heat Hazard (UHH), yang berdasarkan pada Universal Temperature Climate Index (UTCI) dan Effective Temperature Index (ETI) di lingkungan kampus Universitas Indonesia. Saluran thermal pada citra Landsat 8 (periode pengambilan 2013-2015) digunakan untuk membuat model SPT. Data lapangan atau Suhu Udara Permukaan (SUP) digunakan untuk menguji validitas dari model SPT. Hasil pengolahan data memperlihatkan kenaikan suhu maksimum selama September-Oktober sejak 2013 hingga 2015. Terjadi penurunan suhu maksimum pada Oktober 2014, akan tetapi kembali meningkat pada Agustus 2015. Hasil UTCI memperlihatkan kategori “sedang” dan “tekanan panas kuat”, sementara EFI memperlihatkan kategori “tidak nyaman” dan “sangat tidak nyaman” pada periode tersebut. Penelitan ini berkesimpulan bahwa wilayah terbangun di Kampus UI memiliki suhu terpanas berdasarkan UHS. Rentang UHS di Kampus UI tahun 2013 (21.8-31.1 oC), tahun 2014 (25.0-36.2 oC) dan tahun 2015 (24.9-38.2 oC). Suhu Maksimum terjadi pada bulan September (2014 dan 2015) yang menyebabkan level UTCI termasuk rentang 32.0-35.0 oC, dengan penjelasan untuk sensasi temperatur termasuk panas dan sensasi nyaman termasuk tidak nyaman, psikologi termasuk peningkatan stress karena berkeringatdan aliran darah dan kesehatan termasuk Cardiovascular Embararasment. UHS yang terjadi pada bulan September akan berdampak pada keadaan psikologi dan kesehatan, hal ini menjadikkan UHS sebagai UHH pada area pendidikan.
academia.edu
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果