Permasalahan tentang memanusiakan manusia seakan tidak pernah usai dibicarakan dalam berbagai kajian. Kasus-kasus intoleran terus bermunculan dan menjadi polemik yang tidak berkesudahan. Indonesia sendiri memiliki banyak warisan konsep yang telah diwariskan, diimplementasikan secara turun-temurun baik melalui hukum yuridis ataupun hukum kebudayaan bahkan keagamaan. Pesantren merupakan kawah candra dimuka untuk menuntaskan permasalahan intoleransi di Indonesia, karena pesantren adalah lembaga kaderisasi tokoh yang akan memimpin bangsa Indonesia ini. Pesantren Ekologi Hidayatul Irpan adalah pesanten yang mengajarkan nilai-nilai perdamaian melalui nilai-nilai alam semesta. Alam semesta adalah sumber pendidikan nilai. Sumber pendidikan nilai adalah Tuhan YME. Di Pesanten Ekologi ini, santri diajarkan tentang nilai, moral, prinsip dan akhlak yang baik dalam membangun interaksi sesama umat manusia, baik yang beragama Islam, Kristen Katolik, dan Protestan. Perbedaan, di Pesantren Ekologi Hidayatul Irpan bukan sebuah ancaman untuk hidup rukun dalam agama yang berbeda. Perbedaan adalah rahmat kasih sayang untuk membangun hidup tentram, sejahtera dan berkadilan, serta bekejelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Peniliti melakukan wawancara dan pengamatan lapangan, serta telibat dalam berbagai aktifitas di pesantren. Sehingga peneliti dapat melihat bagaimana pesantren ekologi mengusung strategi melahirkan Peace Worker (pekerja perdamaian).